Mengenal Waktu
Waktu terasa berjalan sangat cepat bahkan terasa seperti
berlari, banyak yang menyesal karena waktu. Banyak yang berubah seiring dengan
berjalannya waktu. Mereka yang awalnya kuat berubah menjadi lemah karena tak
sanggup dan mungkin tak akan sanggup melawan waktu. Hubungan bertahun-tahun
kemudian hancur dengan alasan “perubahan sikap dan sifat” sejalan dengan
berjalannya waktu.
Detik-menit-jam-hari-bulan-tahun begitu saja berjalan dengan
santainya tanpa (kadang) kurang kita perhatikan. Coba lihat ke belakang
beberapa tahun yang lalu, teman akrab kita sekarang mulai tak seakrab dulu
lagi, semua berlalu begitu saja dan kemudian menjadi kenangan. Orang-orang yang
tak pernah kita pikirkan untuk menjadi teman, malah menjadi teman (mungkin
sahabat) kita saat ini. Itu juga karena waktu.
Kita terlalu sering meremehkan waktu, walau sebenarnya kita
sudah tau waktu akan membunuh kita secara perlahan. Tak mungkin kita bisa hidup
selamanya, tak mungkin selamanya kita tetap menjadi orang yang tangguh, tak
mungkin selamanya kita terus berada di atas.
Waktu adalah pembunuh mematikan bagi mereka yang sombong.
Waktu juga kadang menuntun mereka yang sombong menuju sebuah
keadaan yang penuh rasa sakit bernama karma. Mereka yang dulunya selalu di-bully,
kini berubah (seiring dengan berjalannya waktu) menjadi orang hebat atau
mungkin saja menjadi atasan di tempat mereka yang sombong bekerja, lalu memecat
mereka karena dendam. Seperti seekor burung yang memakan ribuan bahkan mungkin
jutaan semut dalam hidupnya. Kemudian saat Si Burung mati dia akan dimakan oleh
ribuan bahkan mungkin jutaan semut, walau tak mungkin yang memakan bangkainya
adalah semut yang pernah ia makan.
Setiap perbuatan yang kita sadari ataupun tidak (baik maupun
buruk) terhadap orang lain, akan kembali kepada diri kita masing-masing.
Menunda pekerjaan pasti pernah kita lakukan, misalnya saat diberi tugas
(sekolah, kuliah ataupun kerja). Tugas tersebut harus dikumpulkan sebulan
kemudian, tapi aku yakin, kebanyakan dari kita sering mengulur waktu. Saat
besoknya tugas harus dikumpulkan, kita kewalahan menyelesaikannya. Dan hasilnya
tak akan sebagus bila kita mengerjakan secara perlahan tanpa ada rasa dikejar
oleh waktu.
Namun ada saatnya dimana waktu terasa berjalan sangat lama.
Kapankah itu? Yap, saat kita sedang menunggu. Semua berjalanan terasa lama dan
membosankan. Padahal jalannya waktu tak pernah berubah , saat kita sedang
makan, tidur atau bahkan nge-pup pun waktu tetap berjalan normal.
Ada satu kebiasaan disaat menuggu membuat semuanya berjalan
lama. Kebiasaan tersebut adalah kita terlalu memperhatikan jalannya waktu.
Melihat jam tangan, baru dua menit berlalu padahal rasanya seperti setengah jam
yang telah kita rasakan.
Disaat kita abaikan terasa cepat, namun disaat diperhatikan
akan terasa lambat, itulah waktu. Dapat mengubah segalanya , memberi pelajaran
atas apa yang telah kita perbuat dan
(mungkin) melupakan apa yang pernah kita lewatkan.
Post a Comment: