Cuma Hobi
“I write because I don’t know what I think until I read what
I say”. Itu salah satu kutipan dari
Flannery O’connor. Emang sih, kadang kebanyakan orang nulis karena dia gak bisa
mengerti apa yang dipikirkannya. Aku juga termasuk dari kebanyakan orang itu,
biarpun niat awal aku nulis cuma sekedar hobi aja, gak salahkan menyalurkan
hobi selama hobi kita itu hal-hal yang positif. Kecuali punya hobi ngoleksi
cabe-cabean, mendingan jangan disalurkan deh.
Semakin hari aku semakin rajin baca, mulai dari baca buku
sampe baca blog-blog orang. Tapi aku sama sekali gak berani baca (kepoin)
Timeline mantan, nanti malah nyesek. Niat aku sih sederhana, pengen nambah ilmu
dalam hal menulis, ya minimal nambah wawasan lah.
Karena kebanyakan baca quotes
tentang menulis, motivasi buat nulis jadi semakin menggila. Mungkinkah ini yang
namanya terobsesi? Iri juga sih ngeliat para penulis yang sukses, aku juga
pengen kayak mereka. Mereka aja bisa, aku juga pasti bisa dan harus bisa.
Kebanyakan orang menanganggap orang suka menulis itu cengeng dan lainnya. Tapi
yang aku heran, kenapa mereka yang merasa tangguh malah jadi cupu waktu disuruh
nulis.
Kita terlalu banyak mengurusi masalah orang lain, itulah
yang membuat kreativitas kita jadi menurun. Aku selalu mencoba membuat cara
pandang sendiri saat melihat dunia, tanpa terlalu ikut campur dengan kehidupan
orang lain.
Aku menulis juga karena aku punya cerita buat ditulis, semua
orang pasti punya cerita masing-masing, tapi gak semua orang punya niat
pengen nulis cerita tentangnya. Kalo bukan aku yang nulis tentang aku, siapa
lagi? Lah ini kayak iklan….
Kadang bikin puisi, cerpen (masih belajar), malahan biasanya
cuma coret-coret blog dengan segala racauan yang pengen aku tuliskan. Aku masih
terlalu hijau, masih butuh banyak ilmu, masih harus rajin membaca, supaya
semakin matang dengan hobiku yang satu ini.
Minimal nanti misalnya anak aku
nanya “dulu bapak pacaran pertama kali kayak gimana?” jadi aku bisa jawab “coba
deh liat di blog bapak, disitu banyak cerita bapak waktu masih playboy
muda”. Keren kan? Semoga aja beberapa puluh tahun nanti, blog belum musnah dari
dunia per-internetan.
Post a Comment: