Jumat, 07 Maret 2014


Waktu terasa berjalan sangat cepat bahkan terasa seperti berlari, banyak yang menyesal karena waktu. Banyak yang berubah seiring dengan berjalannya waktu. Mereka yang awalnya kuat berubah menjadi lemah karena tak sanggup dan mungkin tak akan sanggup melawan waktu. Hubungan bertahun-tahun kemudian hancur dengan alasan “perubahan sikap dan sifat” sejalan dengan berjalannya waktu.

Detik-menit-jam-hari-bulan-tahun begitu saja berjalan dengan santainya tanpa (kadang) kurang kita perhatikan. Coba lihat ke belakang beberapa tahun yang lalu, teman akrab kita sekarang mulai tak seakrab dulu lagi, semua berlalu begitu saja dan kemudian menjadi kenangan. Orang-orang yang tak pernah kita pikirkan untuk menjadi teman, malah menjadi teman (mungkin sahabat) kita saat ini. Itu juga karena waktu.

Kita terlalu sering meremehkan waktu, walau sebenarnya kita sudah tau waktu akan membunuh kita secara perlahan. Tak mungkin kita bisa hidup selamanya, tak mungkin selamanya kita tetap menjadi orang yang tangguh, tak mungkin selamanya kita terus berada di atas.

Waktu adalah pembunuh mematikan bagi mereka yang sombong.


Waktu juga kadang menuntun mereka yang sombong menuju sebuah keadaan yang penuh rasa sakit bernama karma. Mereka yang dulunya selalu di-bully, kini berubah (seiring dengan berjalannya waktu) menjadi orang hebat atau mungkin saja menjadi atasan di tempat mereka yang sombong bekerja, lalu memecat mereka karena dendam. Seperti seekor burung yang memakan ribuan bahkan mungkin jutaan semut dalam hidupnya. Kemudian saat Si Burung mati dia akan dimakan oleh ribuan bahkan mungkin jutaan semut, walau tak mungkin yang memakan bangkainya adalah semut yang pernah ia makan.

Setiap perbuatan yang kita sadari ataupun tidak (baik maupun buruk) terhadap orang lain, akan kembali kepada diri kita masing-masing. Menunda pekerjaan pasti pernah kita lakukan, misalnya saat diberi tugas (sekolah, kuliah ataupun kerja). Tugas tersebut harus dikumpulkan sebulan kemudian, tapi aku yakin, kebanyakan dari kita sering mengulur waktu. Saat besoknya tugas harus dikumpulkan, kita kewalahan menyelesaikannya. Dan hasilnya tak akan sebagus bila kita mengerjakan secara perlahan tanpa ada rasa dikejar oleh waktu.

Namun ada saatnya dimana waktu terasa berjalan sangat lama. Kapankah itu? Yap, saat kita sedang menunggu. Semua berjalanan terasa lama dan membosankan. Padahal jalannya waktu tak pernah berubah , saat kita sedang makan, tidur atau bahkan nge-pup pun waktu tetap berjalan normal.
Ada satu kebiasaan disaat menuggu membuat semuanya berjalan lama. Kebiasaan tersebut adalah kita terlalu memperhatikan jalannya waktu. Melihat jam tangan, baru dua menit berlalu padahal rasanya seperti setengah jam yang telah kita rasakan.

Disaat kita abaikan terasa cepat, namun disaat diperhatikan akan terasa lambat, itulah waktu. Dapat mengubah segalanya , memberi pelajaran atas apa yang telah kita perbuat  dan (mungkin) melupakan apa yang pernah kita lewatkan.

Post a Comment: